Kasih sayang merupakan komponen dasar yang utama dalam
proses pendidikan dan pembentukan karakter atau akhlak anak. Seorang guru yang
memiliki rasa kasih sayang yang besar akan sangat mencintai profesinya
dibandingkan dengan seorang guru yang lebih berorientasi terhadap uang.
Demikian juga murid yang dididik dengan rasa kasih sayang akan merasa betah dan
lebih cepat mengerti dan memahami pelajaran yang disampaikan kepadanya.
Orang tua yang selalu mendidik anak-anaknya dengan rasa
cinta dan kasih sayang akan membuat suasana belajar dalam rumah tangga menjadi
sangat menyenangkan bagi anak.
Anak tidak pernah bosan untuk meyerap setiap
pelajaran yang diberikan. Karena tidak ada cara yang lebih baik untuk menawan
hati anak dan memenangkan kepercayaannya selain dari mengembangkan rasa cinta
dan kasih sayang oleh orang tuanya.
Dengan cinta
dan kasih sayang suasana rumah akan menjadi tempat yang sangat menyenangkan
bagi anak dan seluruh penghuninya. Sehingga rumah menjadi tempat tinggal dan
berkumpulnya seluruh kegembiraan, kedamaian dan kesopanan. Rumah yang dipenuhi
dengan sinar cinta dan kasih sayang akan menjadi tempat kejujuran dan segala
sifat kebaikan dan kebahagiaan tinggal.
Anak akan belajar mengasihi apabila di rumah kedua
orang tuanya hidup dalam suasana penuh cinta kasih sayang. Dengan pelajaran
cinta kasih yang diterimanya di rumah anak akan menjadi anak yang lembut dan
penurut. Apabila anak dibesarkan dalam suasana rumah yang penuh dengan
kebencian dan kedengkian akan melahirkan watak yang gampang tersinggung dan
cepat marah, hidupnya akan selalu dipenuhi oleh rasa dendam yang pada akhirnya
akan merugikan anak itu sendiri dimasa dewasanya.
Orang tua yang bijaksana tidak harus memperlihatkan
kesusahan hidup yang dihadapinya pada anaknya karena kesusahan itu merupakan
beban yang mungkin terlalu berat bagi anak dan dengan memperlihatkan kesusahan
hidup kepada anak tidak akan mengurangi beban kesusahan itu sendiri, tapi malah
membawa akibat yang buruk dikemudian hari pada anak. Anak akan tumbuh menjadi
manusia yang tidak memilki kepercayaan diri yang cukup dalam menghadapi
kehidupannya sendiri dimasa dewasanya.
Tidak sedikit orang tua yang salah menerapkan rasa
cinta dan kasih sayang dalam keluarganya. Tatapan mata penuh cinta kasih,
belaian dan perbuatan serta obrolan dirumah memang perlu dan mutlak dilakukan,
tapi kebanyakan orang tua lupa bahwa cinta dan kasih sayang tersebut
membutuhkan penegasan dan kepastian yang tegas. Rasa cinta dan kasih sayang itu
harus diucapkan dengan kata-kata yang mendidik, sehingga anak mengerti dan
memahami bahwa dirinya adalah bagian dari keluarganya. Anak akan memahami dan
menyadari bahwa dia juga mempunyai hak dan kewajiban serta tanggungjawab dalam
keluarga, sama seperti anggota keluarga lainnya.
Jangan biarkan anak hidup dan terombang ambing dengan
perasaannya sendiri tentang posisinya dalam keluarga. Penegasan bahwa dirinya
adalah bagian dari keluarga itu akan menumbuhkan kesadaran dan rasa memilki
sehingga anak akan dengan sukarela menjaga dan merawat serta memelihara tatanan
komunikasi yang dipenuhi cinta kasih yang telah dibangun dan dipelihara orang
tuanya.
Seringkali orang tua dibuat pusing oleh sikap anaknya
yang cendrung enggan membereskan dan merapikan kembali mainan setelah
dipergunakan. Apabila kebiasaan tersebut dibiarkan sampai anak menjadi besar
dan dewasa, dia akan cendrung meninggalkan setiap peralatan kerja yang telah
dipakainya disembarang tempat sebelum kemudian hilang.
Kebiasaan
buruk tidak mau atau enggan membereskan atau merapikan kembali mainan setelah
dipakai, merupakan ujud dari tingkat kesadaran anak terhadap kepemilikan
mainannya. Ketika anak memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari
keluarga dan bagian dari kepemilikan setiap benda yang berada dalam rumah tentunya
dengan kesadarannya sebagai anak dia akan turut menjaga dan merawatnya
Orang tua yang kurang bijaksana dalam mengungkapkan
rasa cintanya terhadap anak cendrung akan membereskan dan merapikan sendiri
mainan anak yang berserakan, bahkan sebagiannya lagi disertai dengan omelan dan
gerutuan yang tidak dimengerti oleh anak. Sikap orang tua yang demikian akan
menggiring anak untuk bersikap acuh terhadap lingkungannya. Anak akan
kehilangan rasa kepeduliannya terhadap sesama. Dia akan kehilangan rasa cinta dan
kasih sayang dalam dirinya dan tumbuh menjadi manusia yang egois, keras kepala,
sadis dan maunya menang sendiri.
Memberikan pengertian dengan bahasa cinta yang jelas
dan beradab akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang lembut dan penuh
tanggungjawab. Anak akan mudah memahami lingkungannya dan enak diajak
berkomunikasi, sehinga pada akhirnya setelah dia dewasa kelak dia akan tumbuh
menjadi manusia yang keberadaanya diakui sebagai pemberi dan penebar kasih
sayang yang jadi panutan bagi sesamanya
Cara terbaik mengajarkan cinta dan kasih sayang kepada
anak disamping selalu memenuhi rumah dengan aura cinta dan kasih sayang yang
nyaman adalah dengan memberi kesempatan kepada anak untuk melihat rasa cinta
dan kasih sayang yang manis yang diberikan orang tua mereka terhadap nenek dan
kakek mereka. Dengan cara itu anak akan terbimbing jiwanya untuk mengikuti rasa
cinta dan manisnya kasih sayang yang diberikan dan diperlihatkan orang tuanya
terhadap ibu bapak mereka. Anak akan terbimbing hatinya untuk memahami bahwa “
sesungguhnya ridha Allah itu terletak pada keridhaan orang tua “ (Al-Quran).